Source: http://www.amronbadriza.com/2012/08/cara-membuat-link-bergoyang-di-blog.html#ixzz2HA6tZwvV Anindyya Artantydini: 2015 Source: http://www.amronbadriza.com/2012/08/cara-membuat-link-bergoyang-di-blog.html#ixzz2HA6tZwvV

Sabtu, 14 Maret 2015

TUGAS KEWIRAUSAHAAN

Wirausaha Perumahan Murah

Wirausaha muda yang membuat saya jadi termotivasi adalah Elang gumilang, dia bisa berwirausaha dengan sasaran bukan hanya orang dengan kelas menengah keatas, tapi beliau lebih mementingkan kelas bawah karena menurut beliau, Banyak orang di Indonesia terutama di kota besar yang belum memiliki rumah karena mahalnya harga properti. Padahal diantara mereka sudah berumur 60an tahun. Biasanya kendalanya adalah DP yang mahal dan cicilan yang mencekik, Sehingga beliau bertekad untuk membuat rumah sederhana dengan harga yang memang cocok untuk kalangan kelas bawah, pada tahun 2005, ketika ia masih menjadi mahasiswa di IPB, ia membeli sepetak tanah dan mulai membangun rumah pertamanya. Modalnya dari patungan bersama teman-teman semasa SMA nya dan kuliahnya. Saat itu jumlah pekerja Elang masih 7 orang untuk mengurus administrasi hingga pemasaran. Namun lambat laun, bisnisnya ini berakar dan menggeliat hingga tumbuh. Dari satu unit bertambah hingga tiga unit, bertambah terus hingga mencapai 200 an rumah dibangunnya. Setelah berhasil membangun dan memasarkan rumahnya, Elang Gumilang dengan kecerdasan bisnisnya kemudian mentargetkan membangun 2000 unit rumah sederhana.Dibawah bendera Semesta Guna Grup, perusahaan miliknya ia berusaha mewujudkan targetnya. Dalam waktu setahun, investasi yang ditanamkan naik berlipat. Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) tanah yang tadinya bernilai 50 ribu melejit hingga 5 kali lipat dalam dua semester.

Perjalanan bisnisnya pun juga tidak mudah tidak sedikit pengalaman yang membuat saya menjadi termotivasi untuk menjadi wirausaha. sebenarnya Elang terlahir dari keluarga yang lumayan berada namun bergaya hidup bersahaja. Pendidikan moral dari orang tuanya tertanam baik. Ajaran itu terus berurat akar dalam dirinya. Sebagai pelajar sekolah, ia termasuk siswa yang gemilang. Jiwa wirausaha Elang mulai terasah saat duduk di bangku kelas tiga SMA. Ketika itu ia menentukan target, saat lulus harus dapat menghasilkan uang 10 juta sendiri untuk biaya kuliah. Padahal jika ia minta ke ortunya tentulah dikasih, namun itulah Elang. Ia ingin menempa dirinya agar bisa mandiri. Tanpa sepengetahuan orang tuanya, Elang berjualan donat ke sekitar sekolah dasar di Bogor, namun akhirnya ketahuan orang tuanya juga dan dia disuruh berhenti karena UAN akan menjelang. Bukan Elang namanya jika harus kehilangan akal. Ia kemudian mengikuti perlombaan Java Economic Competition se-Jawa dan Kompetisi Ekonomi oleh UI dan ia keluar sebagai pemenangnya. Uang hadiahnya ia kumpulkan untuk biaya kuliah. Setamat SMA, Elang masuk ke Fakultas Ekonomi IPB tanpa tes. Saat itulah bermodal uang sejuta ia kembali berniat untuk bisnis. Awalnya ia berjualan sepatu dan mampu menangguk untung 3 juta, kemudian berganti menyuplai lampu neon fakultas. Bermodal surat dari kampus, ia melobi perusahaan lampu Philips untuk menyetok lampu di kampusnya. “Alhamdulillah untuk setiap pembelian saya untung 15 juta rupiah,” ucapnya bangga. Namun karena bisnis lampu perputarannya lambat, ia kemudian beralih ke bisnis minyak goreng. Bisnis minyak goreng ini perputarannya cepat namun menggunakan otot sehingga mengganggu kuliah. Akhirnya ia berhenti dari bisnis ini. Ia kemudian memikirkan bisnis yang tak menggunakan otot.Ia bertukar pikiran dengan dosen dan beberapa pengusaha lokal. Alhasil tercetuslah bisnis lembaga kursus bahasa Inggris di kampusnya. Elang menggunakan tenaga pengajar langsung dari luar negeri sehingga kampus mempercayakan lembaga milik Elang tersebut sebagai mitra. Karena bisnis kursusan ini tak menggunakan otot, Elang kemudian menggunakan waktu luangnya untuk menjadi pemasar perumahan.

Akhirnya masuklah ia di bisnis ini. Elang kemudian mengiklankan propertinya di koran lokal untuk menekan biaya. Karena harga perumahan yang ditawarkan begitu murah, pada tahap awal langsung terjual habis. Walau harganya sangat murah namun fasilitas pendukungnya lumayan lengkap seperti klinik 24 jam, angkot 24 jam, ada lapangan olah raganya, dekat sekolah juga serta dekat pasar dan rumah ibadah.Kebanyakan konsumennya adalah buruh pabrik, staf TU IPB, dan ada juga pemulung.

Sukses yang sudah ditangan tak lantas membuat Elang lupa diri. Justru ia semakin mendekatkan diri pada Sang Kuasa, terbukti untuk setiap penjualan ia sisihkan 10 persen untuk kegiatan amal seperti membantu orang miskin, memberi bantuan modal pada pengusaha kecil serta memberi beasiswa. Sebenarnya ada lagi impian Elang Gumilang, ia ingin mendirikan perusahaan yang bisa mempekerjakan 100 ribu orang untuk menyerap pengangguran. Saya kagum dengan kegigihan dari Elang gumilang dengan berjiwa muda dan mempunyai pemikiran bisnis yang tinggi beliau bisa membuat usaha yang dimana tidak hanya bersasaran untuk beberapa kalangan tapi juga semua kalangan apalagi bisnis yang beliau geluti adalah yang memang sangat dibutuhkan bagi masyarakat dan tidak hanya bagaimana bisnisnya berjalan tapi bagaimana beliau membangun dengan bergonta ganti bentuk bisnis dan membuat dia semakin banyak berpengalaman di dunia bisnis. Itulah yang perlu di teladani dari beliau dari ingin hidup mandiri beliau melakukan usahanya sendiri mulai dari nol.

Source: http://www.amronbadriza.com/2012/08/cara-membuat-link-bergoyang-di-blog.html#ixzz2HA6tZwvV Source: http://www.amronbadriza.com/2012/08/cara-membuat-link-bergoyang-di-blog.html#ixzz2HA6tZwvV Source: http://www.amronbadriza.com/2012/08/cara-membuat-link-bergoyang-di-blog.html#ixzz2HA6tZwvV